Saturday, June 26, 2010

Djarum Indonesia Open 2010

Memprihatinkan prestasi bulu tangkis indonesia, satu-satunya cabatng olahraga yang yang menjadi kebanggaan indonesia di tingkat internasional seperti olimpiade. Namu pada perhelatan indonesia open 2010 yang tidak diikuti oleh pemain-pemain top china justru atlit-atlit indonesia tidak dapat menunjukan prestasi buktinya tidak ada satu pun wakil pelatnas Cipayung yang berhasil melaju ke final Djarum Indonesia Open Super Series 2010. Jadi sudah tertutup kemungkinan untuk juara indonesia open 2010.
PBSI harus segera melakukan evaluasi terhadap pola pembinaan. Hal itu diungkapkan oleh Taufik Hidayat dan pelatihnya, Mulyo Handoyo. Taufik praktis menjadi 'satu-satunya' wakil Indonesia di final Indonesia Open setelah mengalahkan Nguyen Tien Minh di semifinal.

Sebenarnya, ada satu lagi pemain Indonesia yang maju ke final, yaitu Hendra Setiawan. Namun Hendra kali ini berpasangan dengan pebulutangkis putri Rusia, Anastasia Russkikh, di nomor ganda campuran.

Namun Taufik dan Hendra adalah pemain partikelir yang bukan berasal dari pelatnas PBSI, seperti halnya Ana Rovita yang maju ke semifinal tunggal putri. Kiprah para pemain yang digembleng di Cipayung itu banyak yang terhenti sebelum di semifinal.

Di antara pemain Indonesia yang berasal dari pelatnas, cuma Sony Dwi Kuncoro, ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir serta Vita Marissa (yang bersama Saralee Thoungthongkam dari Thailand) yang bisa sampai ke empat besar.

"Jarang ada evaluasi, jadinya tidak ada atau tidak tahu kekurangan dan kelebihan masing-masing. Seperti usai Piala Thomas, tidak ada evaluasi," komentar Taufik Hidayat, Sabtu (26/6/2010).

"Pembinaan kita tidak ada kejelasan. Coba saja dilihat di Kejurnas misalnya. Anak pelatnas tidak ada yang berhasil juara," lanjut juara Indonesia Open enam kali tersebut.

No comments:

Post a Comment