Friday, July 2, 2010

Manusia Akar

Kembali berita aneh tapi nyata tentang manusia akar, seorang remaja warga Temanggung, Iwan Setiawan (14), yang diduga menderita penyakit kulit 'angiokeratoma' atau sering disebut 'manusia akar' dirujuk ke Rumah Sakit St. Elizabeth Semarang.

"Iwan tiba di rumah sakit ini sejak Rabu (30/6), dan sampai saat ini masih dirawat di Ruang Theresia 209," kata Kepala Humas RS St. Elizabeth Semarang, Probowati Tjondronegoro, di Semarang, Jumat (2/7).

Menurut dia, Iwan masih menunggu hasil pemeriksaan darah untuk menentukan diagnosis penyakit yang dideritanya meskipun diagnosis sebelumnya menyatakan pasien itu menderita kanker pembuluh darah. "Diagnosis sebelumnya adalah hasil pemeriksaan beberapa tahun lalu. Karena itu, kami perlu melakukan pemeriksaan kembali untuk memastikan diagnosis penyakit yang sebenarnya diderita Iwan," tuturnya.

Pasien tersebut, Ia mengatakan telah ditangani secara khusus oleh pakar darah, Prof.dr. A.G. Soemantri, dan sampai saat ini tim RS tersebut masih melakukan observasi untuk menentukan langkah selanjutnya. Soemantri adalah pakar darah yang juga menjadi penggagas tim cangkok hati Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi Semarang yang secara khusus menangani sejumlah pasien penderita kelainan hati.

Menurut Parsilah (40), ibunda Iwan, penyakit yang diderita putranya itu sebenarnya sudah diketahui sejak lahir dengan adanya tanda lahir berwarna merah di lengan sebelah kanan. "Tanda lahir berwarna merah itu semakin lama menjalar hingga seluruh lengan kanan hingga ketiak. Karena gatal, akhirnya digaruk hingga menjadi luka yang semakin mengeras dan menghitam," terangnya.

Warga Karangtengah Rukun Tetangga (RT) 1, Rukun Warga (RW) 2, Desa Tlogopucang, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung itu juga mengaku selama ini belum pernah membawa putranya tersebut berobat di pengobatan alternatif.

Iwan sempat menjalani operasi di RS dr. Sardjito Yogyakarta sekitar lima tahun lalu. Namun, penyakit yang diderita remaja kelahiran 21 Juni 1996 tersebut terus tumbuh dan menjalar.

Keluarga Iwan hanya membawanya ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) karena keterbatasan biaya. Kemudian ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Temanggung dan Wisma Kasih Bunda--yang dikelola Annie Avantie--untuk merujuknya ke Semarang.

Sebelumnya, Iwan mengaku menderita penyakit itu sejak kecil dan pernah menjalani operasi di RS dr. Sardjito Yogyakarta pada usia sembilan tahun, namun penyakit itu ternyata menjalar lagi. "Saat penyakit itu akan muncul, di bagian kulit muncul bercak merah dan rasanya gatal sekali. Saya ingin sembuh dari penyakit itu, namun satu-satunya jalan harus melalui operasi lagi," tandas Iwan.
dikutif dari inilah.com

No comments:

Post a Comment